Hidrolisasi Garam
Pengertian Hidrolisis
Hidrolisis berasal dari kata hidro yaitu air
dan lisis berarti penguraian, berarti hidrolisis garam adalah penguraian
garam oleh air yang menghasilkan asam dan basanya kembali
2.1 GARAM
DARI ASAM KUAT DAN BASA KUAT
Larutan garam ini bersifat NETRAL. Sebagai contoh,
reaksi netralisasi antara NaOH dan HCl menghasilkan garam NaCl. Didalam air,
NaCl terionisasi sempurna menghasilkan ion Na+ dan Cl-.
NaOH (aq) + Hcl (aq) → NaCl (aq)
+ H2O (l)
basa kuat + asam kuat netral
NaCl (aq) → Na+ (aq) + Cl- (aq)
ion Na+ berasal dari basa kuat dan ion Cl- juga
berasal dari asam kuat, jadi kedua ion tersebut merupakan asam dan basa
Bronsted-Lowry lemah sehinga keduanya tidak bereaksi dalam air (tidak
terhidrolisis). Oleh karena itu larutan bersifat netral atau pH = 7.
2.2 GARAM DARI ASAM KUAT DAN BASA LEMAH
Konsep
Larutan garam yang berasal dari asam kuat dan basa
lemah ini bersifat ASAM. Sebagai contoh adalah NH4Cl, garam ini terbentuk dari
hasil reaksi netralisasi antara NH3 dan HCl dan didalam air
terionisasi sempurna menghasilkan ion NH4+ dan Cl-
NH3 (aq) + HCl (aq) →
NH4Cl (aq)
basa lemah asam kuat asam
NH4Cl (aq) → NH4+
(aq) + Cl- (aq)
ion Cl- berasal dari asam kuat, merupakan
Bronsted-Lowry lemah sehingga tidak bereaksi dengan air (tidak mampu menarik
ion H+), sedangkan ion NH4+ berasal dari basa
lemah, jadi merupakan asam Bronsted-Lowry kuat sehingga dapat bereaksi dengan
air (terhidrolisis) atau memberikan ion H+ kepada air.
NH4+ (aq) + H2O
(l) ↔ NH3 (aq) + H3O+ (l)
karena ion NH4+ dapat memberikan
dapat memberikan ion H+ kepada air maka larutan menjadi bersifat
ASAM dan diketahui harga Ka (konstanta ionisasi asam) dari kesetimbangan diatas
adalah 5,6 x 10-10.
Penentuan pH
untuk memahami penentuan pH garam yang berasal dari
asam kuat dan basa lemah, perhatikan contoh berikut ;
jika diketahui 0,1 M NaCH3COO dan Ka CH3COO
= 1,8 x 10-5, maka di dalam air garam NaCH3COO
terionisasi sempurna dengan persamaan reaksi berikut,
NaCH3COO (aq) → Na+ (aq)
+ CH3COO- (aq)
karena koefisian NaCH3COO dan CH3COO-
sama, maka [CH3COO- ] = [ NaCH3COO] =
0,1 M
ion CH3COO- mengalami hidrolisis
sebagai berikut,
CH3COO- (aq) + H20
(l) ↔ CH3COOH- (aq) + OH (aq)
persamaan hidrolisisnya adalah sebagai berikut,
Kh = [ CH3COOH][OH-] / [CH3COO-]
Konsep
Larutan garam yang berasal dari asam lemah dan basa
kuat ini bersifat BASA sebagai contoh adalah
NaCH3COO, garam ini
terbentuk dari hasil reaksi netralisasi antara NaOH dan CH3COOH dan
didalam air terionisasi sempurna menghasilkan ion Na+ dan CH3COO-.
NaOH (aq) + CH3COOH (aq)
→ NaCH3COO (aq) + H20 (l)
CH3COOH (aq) → Na+ (aq)
+ CH3COO- (aq)
ion CH3COO- berasal dari asam
lemah, jadi merupakan basa Bronsted-Lowry kuat sehingga dapat bereaksi dengan
air (terhidrolisis) atau menarik ion H+, sedangakan ion Na+ berasal
dari basa kuat, jadi merupakan asam Bronsted-LOwry lemah sehingga tidak dapat
bereaksi dengan air (tidak dapat memberikan ion H+).
CH3COO- (aq) + H20
(l) ↔ CH3COOH (aq) + OH- (aq)
karena ion CH3COO- dapat menarik/menerima
ion H+ dari air dan membentuk ion OH- maka larutan
menjadi bersifat BASA dan diketahui harga Kb (konstanta ionisasi basa) dari
kesetimbangan diatas adalah 5,6 x 10 -10.
Penentuan pH
untuk memahami penentuan pH garam yang berasal dari
asam lemah dan basa kuat, perhatikan contoh berikut, jika diketahui 0,1 M NaCH3COO dan Ka CH3COO
= 1,8 x 10 -5, maka
didalam air garam NaCH3COO terionisasi
sempurna dengan persamaan reaksi berikut,
NaCH3COO (aq) Na+ (aq)
+ CH3COO- (aq)
karena koefisien NaCH3COO dan CH3COO-
sama, maka [CH3COO-]=[ NaCH3C00]=0,1M,
CH3COO- (aq) + H2O
(l) ↔ CH3COOH (aq) + OH (aq)
persamaan tetapan hidrolisisnya adalah sebagai berikut
;
Kh = [CH3COOH][OH-]/[CH3COO-]
2.4 ASAM LEMAH DAN BASA LEMAH
Konsep
Larutan garam yang berasal dari asam lemah ini dapat
bersifat ASAM, BASA, atau NETRAL. Ini bergantung pada kekuatan relatif asam
atau basa dari garam yang terbentuk.
Untuk jenis garam ini baik kation maupun anion dapat
bereaksi dalam air (terhidrolisis) maka garam ini dapat dikatakan dapat
mengalami hidrolisis total. Sebagai contoh : garam NH4CH3COO.
Dalam air garam ini terionisasi sempurna menjadi ion NH4+ dan
CH3COO-. Baik ion NH4+ maupun ion
CH3COO- berasal dari basa lemah dan asam lemah sehingga
kedua ion tersebut berturut-turut sebagai asam dan basa Bronsted-Lowry yang
kuat dan keduanya terhidrolisis.
NH4CH3COO (aq) → H4+
(aq) + CH3COO- (aq)
NH4+ (aq) + H2
(l) ↔ NH3 (aq) + H3+ (aq)
CH3COO- (aq) + H20
(l) ↔ CH3COOH (aq) + OH- (aq)
sifat larutan garam ini bergantung pada kekuatan relatif
asam dan basa yang bersangkutan, jika Ka <>3COO-) akan
terhidrolisis lebih banyak dan larutan akan bersifat basa ; jika Ka > Kb,
maka kation (NH4+) yang terhidrolisis lebih banyak dan
larutan bersifat asam. Sedangkan jika Ka = Kb, maka larutan akan bersifat
netral.
Penentuan pH
untuk dapat menentukan pH larutan garam yang berasal
dari asam lemah dan basa lemah, secara kuantitatif sukar dikaitkan dengan harga
Ka dan Kb maupun dengan konsentrasi garamnya. pH yang tepat hanya dapat
ditentukan dengan cara pengukuran.
Namun pH larutan garam ini dapat diperkirakan dengan
menggunakan rumus
[H+] = Kw.Ka ; Kh = Kw
Kb Ka.Kb
Tidak ada komentar:
Posting Komentar